LIBRARY OF CELSUS

Gambar 1 : Library of Celsus

Sumber : http://ephesusguide.com/ephesus/celsus-library

Sejarah Arsitektur Pramodern

Calvin Rinaldi Ocktavius - 20162320004

Library of Celsus

Seperti yang kita tahu, buku adalah gudang ilmu. Ungkapan ini sudah lama ada dan buktinya bisa ditemukan di Efeseus, Turki. Disana terdapat Perpustakaan Celcus yang juga berfungsi sebagai makam. Pembangunan bangunan ini dicetuskan oleh putra Celcus, yaitu Gaius Julius Aquila Polemaeanus, untuk menghormati Tiberius Julius Celsus Polemaeanus. Bangunan ini baru terselesaikan pada tahun 135M. Celsus sendiri menjadi orang berpengaruh yang sedang dihormati pada masa itu. Pada tahun 92M, Celcus menjadi Konsul di daerah tersebut dan kemudian pada tahun 115M ia menjadi Gubernur Asia. Saat itu Celcus merupakan orang yang sangat kaya, populer dan dihormati oleh warga local.

Perpustakaan Celcus, saat itu merupakan perpustakaan ketiga terbesar di dunia, setelah perpustakaan di Alexandria dan di Pergamon (Bergama, di masa Turki modern ini). Pada saat itu, kayu-kayu papirus diimport dari Mesir untuk dijadikan kertas. Ekspor kayu papirus ke Ephesus kemudian dihentikan oleh pihak Alexandria (ibukota Mesir jaman Romawi), karena takut jumlah buku atau gulungan papirus di Ephesus melebihi jumlah buku di Alexandria sendiri. Perpustakaan ini menyimpan 12.000 gulungan.

Pepustakaan ini didesain oleh seorang arsitek Roman bernama Vitruoya. Dibangun pada awal abad ke-2 Masehi dan merupakan salah satu bangunan terindah yang berhasil direkonstruksi dan menjadi ikon kota kuno Efeseus. Perpustakaan Celsus memiliki lebar 21 meter dan tinggi hampir 16 meter dengan serambi sedalam 2,4 meter. Total sebanyak 30 rak buku tersedia untuk menampung sekitar 12.000 gulungan. Sementara ruang bacanya dirancang menghadap timur guna mengambil keuntungan dari cahaya terbaik. Pada bagian fasade bangunan, terdapat empat patung yang menyimbolkan unsur kebijaksanaan, pengetahuan, takdir, dan kecerdasan. Terdapat juga prasasti Latin dan Yunani di antara reruntuhan perpustakaan.

Gambar 2 : Rumah Cinta

Sumber : http://lizanafoodie.blogspot.co.id/p/turkey-10.html

Persis diseberang jalan, berhadapan dengan Perpustakaan Celsus terdapat sebuah bangunan yang dikenal sebagai ‘Rumah Cinta’. Setelah proses eskavasi, ternyata ditemukan lorong bawah tanah yang menghubungkan Perpustakaan Celsus dengan ‘Rumah Cinta’ ini.

Sementara itu, di sisi jalan dari arah teater ke perpustakaan celsus pada sebuah batu yang dijadikan jalan, terdapat simbol yang berupa gambar hati dengan titik-titik atau lubang, cekungan lingkaran, jejak kaki kiri, gambar perempuan bermahkota, dan sebuah bentuk persegi panjang. Batu tersebut berfilososikan ungkapan “Jika anda sedang patah hati, dan anda punya uang (koin), melangkahlah ke depan disebelah kiri, akan ada perempuan cantik yang bisa membuat anda senang.”

Gambar 3 : Simbol pada batu

Sumber : http://smart-pustaka.blogspot.co.id/2013/09/perpustakaan-celcus-library-of-celsus.html

Seiring waktu, api sempat menghancurkan ruang baca dan perpustakaan sehingga tidak digunakan lagi. Baru sekitar 400 M, bangunan ini kembali dipugar dengan merubah eksterior halaman bawah tangga menjadi kolam renang. Namun sayang, bagian mukanya harus runtuh akibat gempa bumi di abad ke-10. Jauh setelah itu, Perpustakaan Celsus dibangkitkan kembali dari reruntuhan ke kondisi indah oleh F. Hueber dari Institut Arkeologi Austria antara 1970- 1978 dan menjadi bangunan public atau tempat wisata para warganya maupun turis.

Pada akhirnya bangunan ini merupakan salah satu contoh sisa peninggalan Romawi kuno yang sangat penting. Di samping itu adanya perpustakaan ini juga menunjukkan bahwa pada saat itu, perpustakaan umum tidak hanya dibangun di Roma sendiri tapi juga di seluruh Kekaisaran Romawi.

DAFTAR PUSTAKA

https://en.wikipedia.org/wiki/Library_of_Celsus

https://radiobuku.com/2011/06/celsus-perpustakaan-kuno-romawi/

http://smart-pustaka.blogspot.co.id/2013/09/perpustakaan-celcus-library-of-celsus.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Perpustakaan_Celsus

https://artikelpustakawan.wordpress.com/2012/03/20/celcus-perpustakaan-kuno-yang-mengagumkan/