Allan Jacobs “Great Street”, Studi Kasus: Jalan Sutera Utama, Alam Sutera, Tangerang Selatan, Banten
Sebuah jalan tidak sekerdar sebagai utilitas public seperti saluran air dan limbah, saluran kabel listrik dan juga bukan sekedar ruang fisik dimana orang hanya berjalan melewatinya. Jalan adalah sebagai tempat untuk orang berkomunikasi dan bersosialisasi antar individu. Masyarakat dikota mengerti bahwa jalan memiliki symbol, makna dan aturan sosial bukan sekedar sebagai jalur akses dan pergerakan.
Jalan merupakan ruang milik publik. Jika kita membahas hal publik maka jalan tersebut memiliki ukuran dampak yang besar. Jika sebuah jalan bisa dikembangkan dan dirancang dengan baik, ruang public akan terlihat mengagumkan, dan menarik di mata seluruh masyarakat kota dan sekitarnya, maka secara langsung kita telah berhasil merancang kota tersebut dan akan berdampak besar pada faktor lainnya di kota.
Perancang harus memperhatikan hal fisik seperti halnya pengembangan sosial ekonomi. Mayarakat menyukai suatu jalan, dalam hal fisik dimana aktivitas dan ketenangan dapat ditemukan di sana.
Studi kasus ini adalah jalan Sutera Utama, Tangerang Selatan, Banten. Jalan raya di kawasan Alam Sutera ini merupakan jalan yang berada di kawasan perumahan sehingga dirancang semaksimal mungkin mengutamakan pejalan kaki. Alam sutera sendiri ingin membuat kawasan nya menjadi “Walkable City” yang bertujuan agar warganya dapat berjalan kaki dengan nyaman dalam kegiatan sehari harinya.
sumber : https://www.google.co.id/maps/@-6.2564288,106.6577408,578m/data=!3m1!1e3
Dari teori Allan Jacobs menjelaskan bahwa sebuah jalan harus secara visual menarik selain itu juga menimbulkan rasa aman dan nyaman dan masih banyak lagi. Di jalan raya Sutera Utama ini sudah dimaksimalkan dari segi kenyamanan dan keamanan. Dari segi kenyamanan, jalanan ini sudah ditanami pohon yang teduh di setiap 5m nya. Langkah ini juga merupakan salah satu langkah terhadap iklim di Indonesia yang merupakan iklim tropis. Pohon pohon ini bertujuan agar pejalan kaki merasa nyaman saat berjalan, tidak merasa kepanasan.
sumber : pribadi
Lalu dari segi keamanan, di jalan Sutera Utama ini juga sudah di siapkan fasilitas emergency call. Fasilitas ini bisa digunakan pengguna jalan jika dalam situasi yang bahaya. Selain itu sepanjang jalan Sutera Utama ini telah disediakan CCTV. Fasilitas fasilitas ini sudah cukup untuk menimbulkan rasa aman terhadap pejalan kaki di jalan ini. Dari segi design standard pendestrian, pendestrian disini sudah cukup baik dari segi landscape zone, proporsi walking zone sampai penerangan yang memadai. Jalan Sutera Utama ini juga bersih dari sampah karena setiap pagi dan sore dilakukan pembersihan terhadap daun atau sampah sampah di jalan ini.
sumber : pribadi
Pejalan kaki di jalan ini kebanyakan pengguna nya berada diwaktu pagi dan sore hari karena mereka menggunakan jalan ini sebagai jogging track atau bersepeda dijalan ini. Di waktu siang dan sore hari jarang sekali ada yang berjalan kaki. Kekurangan dari jalan ini adalah tidak seimbangnya pengguna jalan di setiap waktu. Warga disana hanya menggunakan nya untuk berolah raga, tetapi jika ingin berpergian mereka menggunakan transportasi pribadi nya. Dari sini kita bisa belajar bahwa sebuah jalan dengan sarana – prasarana yang sudah cukup baik belum tentu akan digunakan secara maksimal oleh penggunanya. Dan bagaimana cara untuk memaksimalkan penggunaan jalan disini? Mungkin harus ada peraturan atau semacamnya yang bisa mendorong pengguna jalan agar jalan bisa digunakan secara maksimal.