top of page

Peradaban Bangsa Sumeria


Pada abad 5000 SM, masyarakat Ubaid mendirikan pemukiman di daerah antara sungai Tigris dan Efrat. Beberapa abad kemudian, masyarakat Ubaid mengalami kemakmuran, sehingga orang-orang Semit dan Arab mulai masuk, baik sebagai imigran maupun penyerang. Ketika Abad 3250 SM, bangsa pendatang lainnya pun berdatangan, dan terjadi percampuran yang akhirnya dikenal dengan bangsa Sumeria.


Seiring berkembangnya daerah tersebut, kota – kota semakin makmur dan kuat. Dan perkembangan – perkembangan tersebut diantaranya

  • Arsitektur

Bangsa Sumeria membangun kotanya menurut tata aturan kota yang terencana. Bangunan umumnya terbuat dari batu bata tanah liat. Setiap bangunan didirikan menurut m odel yang dinamakan ziggurat. Kiranya model bangunan seperti ini mengandung makna religius. Itulah sebabnya, model ziggurat paling tampak pada bangunan kuil yang terletak di pusat kota.


Kota-kota di Sumeria dilengkapi dengan kuil yang disebut Ziggurat. Bangunan i tu dibuat dari batu bata yang telah dibakar. Bentuknya seperti piramida yang didirikan di atas sebuah bukit buatan. Bentuk bangunan Ziggurat hasil rancangan bangsa Sumeria kemudian menjadi bentuk dasar seluruh arsitektur di daerah Mesopotamia. Di puncak bangunan ada ruangan untuk dewa kota. Ruang itu bisa dicapai melalui tangga besar dan lantai dasar. Untuk keperluan membuat patung dewanya, para pemahat mendatangkan batu dari daerah lain.


Selain itu Bangsa Sumeria mahir sekali membangun rumahnya dan anyaman sejenis daun ilalang, dilapisi lumpur lalu dikeringkan dengan panas matahari. Mereka tidak membuat rumah dari batu sebab di daerah Mesopotamia tidak ada batu.


  • Kemampuan Mengolah Logam

Mereka membuat cermin, tongkat-tongkat, kapak, dan perlengkapan senjata lainnya. Mereka juga sudah pandai membuat pakaian lenan, perkakas dari tembikar dan tembaga, serta perhiasan dari emas.


Bahasa Sumeria menjadi bahasa utama, dan orang-orang mengembangkan tulisan kuneiform, yang ditulis pada tanah liat. Tulisan ini menjadi dasar komunikasi tertulis di Timur Tengah untuk sekitar 2000 tahun. Selain itu orang-orang Sumeria sudah mengenal abjad yang berupa huruf paku (Cuneiform atau huruf baji). Huruf-huruf paku itu antara lain ditemukan pada sebuah prasasti yang berisi tentang hukum dan undang-undang yang berlaku untuk mengatur kerajaan. Undang-undang dan peraturan-peraturan hukum itu disebut dengan Undang-undang Hammurabi


Orang-orang Sumeria juga sudah mengenal sistem penanggalan atau suatu sistem kalender yang dimaksudkan untuk mengenal perputaran waktu dan musim. Pengetahuan tentang perputaran waktu dan musim berguna untuk menentukan saat yang tepat untuk bercocok tanam, perdagangan, dan sebagainya. Untuk mempermudah memahami pengetahuan tentang perputaran waktu dan musim, mereka membagi dan mempersingkat waktu ke dalam jam, menit, dan detik, yaitu 24 jam menjadi satu hari, 30 hari menjadi satu bulan, dan 12 bulan menjadi satu tahun.


Bangsa Sumeria menganut kepercayaan politeisme atau mempercayai adanya banyak dewa. Dewa – dewa tersebut antara lain, Uruk (Dewa Langit), Nippur (Dewa Bumi), dan Eridu (Dewa Air). Tempat memuja dewa – dewa tersebut berada di Ziggurat.


Setiap pergantian musim. bangsa Sumeria mengadakan persembahan kepada dewa kota. Mereka percaya, hasil panen, kesehatan, dan keselamatan mereka bergantung pada kemurahan para dewa. Persembahan mereka mulai dari gandum, wol, sampai perak. Beberapa raja Sumeria yang terkenal ialah Enmebaragesi dari Dinasti Kish. Ia merupakan raja tertua dari daerah Mesopotamia. Raja Dinasti Kish lainnya ialah Mesilim dan Urzababa. Raja yang terkenal dari kota Ur ialah Mesannepada. Raja yang terkenal dari kota Lagash ialah Eannatum, dan Ur-Nashe. Letak daerah Mesopotamia yang demikian baik, menyebabkan daerah itu kemudian berkembang menjadi pusat perdagangan antara Arab di selatan dengan Armenia di utara dan India di timur dengan daerah Timur Tengah di barat


Kedatangan bangsa Sumeria di daerah Mesopotamia menghadapi berbagai bentuk rintangan alam, tetapi berhasil mengatasinya. Kemenangan ini diabadikan dalam cerita dewata (mitologi), saat Dewa Marduk berhasil membinasakan Dewa Tiamat (dewa yang menguasai air). Bangsa Sumeria yang menempati daerah Mesopotamia mendirikan sebuah kerajaan dengan pusat pemerintahannya terletak di kota Lagash dan selanjutnya di kota Ur (Uruk). Kekuasaan tertinggi dipegang oleh seorang pendeta raja yang disebut Patesi. Pada tahun 2500 SM kerajaan Sumeria berhasil dikalahkan oleh raja Akkadia yang bernama raja Sargon.


Single post: Blog_Single_Post_Widget

Recent Posts

Archive

Tags

bottom of page