Arsitektur Renaissance di Italia, Prancis, dan Inggris
ARSITEKTUR RENAISSANCE DI ITALIA, PRANCIS, DAN INGGRIS
Juan Nata / 20162320002; Natasha Shania Abigail / 20162320006
Mahasiswa Arsitektur Universitas Matana
Arsitektur Renaissance merupakan gaya arsitektur pada periode antar awal abad ke-14 sampai awal abad ke-17 di wilayah Eropa. Arsitektur Renaissance merupakan bangkitnya kembali ketertarikan terhadap budaya Yunani kuno dan Romawi kuno, ini terlihat dari banyaknya pengaruh gaya arsitektur Yunani dan Romawi pada susunan bangunan-bangunan pada masa ini. Gaya ini pertama kali bekembang di kota Florence, Italia.
Ciri utama gaya arsitektur ini adalah pengaruh gaya arsitektur Yunani dan Romawi kuno, dengan penyesuaian tertentu, namun beberapa pakem klasik (classical antiquity) tetap dipertahankan. Elemen arsitektur berupa kolom, pilar, pediment, entablatures, lengkungan, dan kubah merupakan bentuk yang sering ditemui (Department of European Paintings, 2002). Bentuk yang simetris dan sejajar tetap dominan, namun dengan skala yang lebih proporsional terhadap skala manusia (golden section). Perhitungan matematika seperti perbandingan dan pengulangan juga dapat dilihat dari penyusunan fasade bangunan. Harmoni antara manusia dan ciptaannya.
Tempietto di San Pietro in Montorio, Rome, by Bramante.
Sumber: https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=22795514
Pada masa ini ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat, sebab di wilayah sekuler seperti kota Florance, otoritas Gereja tidak terlalu mengekang para seniman (Artista) pada masa itu. Renaissance tidak hanya terbatas hanya pada bangunan, melainkan ilmu, pemikiran, dan sistem sosial secara keseluruhan. Renaissance sabagai abad pencerahan, menjadikan Eropa mencapai kejayaan di bidang seni, ilmu pengetahuan, dan peradaban. Filippo Brunelleschi, Leon Battista Alberti, dan Andrea Palladio merupakan tiga figur utama dalam perkembangan arsitektur Renaissance.
KARAKTERISTIK ARSITEKTUR RENAISSANCE
Arsitektur Renaissance memiliki karakter utama yaitu simetris, sistematis, dan proporsional. Para Artista melihat keseimbangan sebagai sesuatu yang indah, bahkan hingga detail bangunan. Mereka berharap karya yang mereka ciptakan merupakan penggambaran dunia yang juga indah, baik secara emosi ataupun visual. Karya dan tuilsan dari Virtuvius juga mengambil peran penting dalam bentuk dan karakteristik arsitektur Renaissance (Department of European Paintings, 2002).
1. Denah (Plan)
Denah bangunan berbentuk simetris dan seimbang.Untuk beberapa bangunan Canon seperti Gereja, denahnya tidak berbeda jauh dengan denah yang sudah ada di Italia sebelum terjadinya revolusi minat terhadap gaya arsitektur klasik (gaya arsitektur Gothic). Namun, bentuk dan konfigurasi beberapa bangunan sudah mulai terbebas dari konfigurasi persegi panjang (seperti pada arsitektur Gothic). Bentuk sirkular, persegi, dan radial mulai digunakan, yang merupakan adopsi dari tepat peribatan Pagan, seperti pada Cappella Chigi del Popolo karya Raphael, atau Gereja Santa Maria della Consolazione.
2. Fasade (Façade)
Pada masa ini, kubah sering digunakan sebagaifitur ornamentasi pada bagian eksterior, dan jugasebagai atap bagi ruangan lebih kecil. Pediment sebagai adopsi dari arsiektur Yunani juga dapat ditemui. Barisan kolom juga kembali digunakan sebagai hiasan dan sebagai penopang struktur (atau hanya sebagai hiasan saja). Ini dapat terlihat dalam desain fasade Basilica di Santa Maria del Fiore karya Brunelleschi, dan Basilica Papale di San Pietro in Vaticano (Basilika Santo Petrus) karya Michelangelo dengan Fasade dari Moderno, juga Villa Rotonda milik Palladio.
St. Peter Basilica Façade karya Moderno
Sumber: https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=43509289;
3. Bukaan
Bukaan pada masa ini biasanya datar, atau menggunakan arch semi-sirkuler, terkadang dapat juga berbentuk elips, tapi hampir tidak pernah ada yang menggunakan arch berbentuk lancip. Arsitektur bangunan pada masa ini dapat dibagi menjadi dua bagian, antara lain bangunan yang mengandalkan efek dari jendela dan juga bangunan yang mengandalkan efek dari ornament seperti cornice, pilaster, dan kolom-kolom sebagai fasade.
Italia sebagai awal perkembangan gaya arsitektur Renaissance dan Renaissance itu sendiri menjadi kiblat gaya arsitektur di Eropa pada masa itu. Arsitektur renaissance menyebar ke seluruh Eropa. Tentunya terdapat penyesuaian yang dilakukan di tiap-tiap negara untuk mengadaptasi bentuk arsitektur tersebut (Nandini, 2013).
ARSITEKTUR RENAISSANCE DI ITALIA
Italia, khususnya Florance sebagai awal perkembangan Renaissance menjadi pusat seni dan ilmu pengetahuan. Para menuangkan karya mereka dalam berbagai karya seni dan baik berupa karya seni murni atau teknik seperti arsitektur. Arsitektur di Italia tentu tidak bias dilepaskan dari pengaruh Roma (Vatikan) dan ke-Kristenan (khususnya Katolik). Banyak karya para Artista terinspirasi dari ajaran Kristen baik secara langsung maupun sekuler, beberapa dari mereka juga mendapat panggilan khusus dari Vatikan untuk karya mereka.
Bangunan-bangunan seperti Gereja dan Kapel yang dibangun pada masa itu mencerminkan bagaimana Renaissance yang sesungguhnya, tanpa batas dan tidak terikat. Bangunan Gereja memang masih banyak mengambil konfigurasi arsitektur Gothic yang berupa persegi panjang (menyerupai salib), mengingat konfigurasi Gereja konservatif terdiri dari narthex, naves (tempat jemaat), dan sanctuary (panti Imam). Namun, banyak kapel yang mengambil konfigurasi sirkular, semi-sirkular, atau persegi, mengadaptasi tempat peribatan Pagan Romawi yang telah ada jauh sebelum Kristen masuk ke Italia.
Beberapa bangunan Pagan di Italia tetap dipertahankan, inilah yang menyebabkan arsitektur Renaissance di Italia banyak mengadaptasi arsitektur klasik baik secara bentuk atau tatanannya. Namun dengan jalur garap dan jalur pikir yang tersendiri, tidak menggunakan jalur garap dan pikir Yunani-Romawi, inilah yang menjadikan arsitektur Renaissance unik (Ruru, 2009).
Cattedrale di Santa Maria del Fiore (Florence Cathedral), Florence, Italia. Gaya arsitektur Renaissance merupakan hasil garapan para dari Florance. Pengaruh Gothic dan Romawi masih terlihat pada bangunan Katedral ini.
Sumber: http://www.arch.mcgill.ca/prof/sijpkes/arch374/winter2001/sfarfa/ensayo1.htm
Selain bangunan peribadatan, bangunan sekuler di italia juga tidak lepas dari pengaruh Renaissance. Bangunan seperti , dan rumah juga mendapat perhatian dari para ini. Banguan dengan atap dari genteng menghiasi pemandangan kota Florence dari langit, menciptakan pemandangan yang juga unik.
ARSITEKTUR RENAISSANCE DI PRANCIS
Selama tahun-tahun awal abad ke-16 orang-orang Prancis terlibat dalam perang di Italia utara, mereka membawa pulang tidak hanya membawa Renaissance sebagai jarahan perang mereka, tapi juga sebagai gagasan gaya.
Château de Chambord
Sumber: https://www.bluffton.edu/homepages/facstaff/sullivanm/france/loire/chambord/wikiimage.jpg
Renaissance di Perancis tidak diterima secara langsung seperti Renaissance di Italia. Penyebab hal ini adalah karena arsitektur Gothic sangat berpengaruh pada Negara Perancis. Diperlukan sebuah periode transisi hingga akhirnya arsitektur Renaissance diterima di Perancis. Pada masa transisi ini, bangunan-bangunan memiliki gaya campuran antara gaya Gothic danRenaissance. Contoh bangunan dengan gaya seperti ini adalah Château de Chambord. Bangunan ini memiliki jendela dengan gaya Gothic, tapi memilikiornamen seperti dan ornamen Renaissance lainnya. Gaya ini menjadi dominan di bawah kekuasaan Raja Francis I of France.
ARSITEKTUR RENAISSANCE DI INGGRIS
Arsitektur Renaissance di Inggris mulai dikenal dalam masa pemerintahan Ratu Elizabeth I. Arsitektur gaya ini dikenali melalui Negara Belanda, sehingga arsitektur Renaissance di inggris mengadopsi juga gaya arsitektur renaissance Belanda. Arsitektur Renaissance di Inggris dikenal dengan gaya arsitektur Elizabethan. Gaya bangunan pada masa ini adalah bangunan tinggi berbentuk persegi, contohnya adalah Longleat House, dan Queen’s House, Greenwich.
Eksponen besar arsitektur Renaisans di Inggris adalah Inigo Jones (1573-1652), yang pernah belajar arsitektur di Italia di mana pengaruh Palladio sangat kuat pada karya-karyanya. Karya Jones seperti Queen's House, Greenwich pada tahun 1616 dan Gedung Perjamuan di Whitehall tiga tahun kemudian memiliki karakteristik Renaissance seperti garis-garis dan susunan yang simetri, jendela persegi panjang yang sejajar, dan dengan proporsi mendekati . Gaya rancangan seperti ini terbilang revolusioner di negara yang masih terpikat dengan jendela-jendela tinggi, and (menara).
Queen's House, Greenwich, England.
Sumber: https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=691705
KESIMPULAN
Renaissance sebagai abad pencerahan, mengantarkan Eropa mencapai masa kejayaannya, pengaruh otoritas Gereja yang mulai berkurang, memberikan kebebasan lebih bagi para Artista dalam berkarya, salah satunya di bidang arsitektur. Namun, arsitektur dan karya seni lain pada era Renaissance juga tidak lepas dari pengaruh ke-Kristenan dan Gereja. Para Artista pada masa ini menjadikan kepercayaan (ke-Kristenan) sebagai inspirasi dari karya-karya mereka. Renaissance sebagai semangat kebebasan mendapat perhatian seluruh Eropa, bahkan dunia.
REFERENSI
Ale. 2011. Ciri-ciri Umum Arsitektur Renaissance. http://alexnova-alex.blogspot.co.id/2011/06/ciri-ciri-umum-arsitektur-renaissance.html. Diposkan pada 30 Juni 2011. – diakses pada 17 September 2017.
Coret, Ruru Corat. 2009. Arsitektur Renaissance. http://rurucoret.blogspot.co.id/2009/01/arsitektur-renaissance.html. Diposkan pada 28 januari 2017. – diakses pada 17 September 2017.
Department of European Paintings, The Metropolitan Museum of Art. 2002. Architecture in Renaissance Italy. http://www.metmuseum.org/toah/hd/itar/hd_itar.htm. Diposkan pada Oktober 2002. – diakses pada 17 September 2017.
en.wikipedia.org. Elizabethan Architecture. https://en.wikipedia.org/wiki/Elizabethan_architecture. – diakses pada 17 September 2017.
en.wikipedia.org. French Renaissance Architecture. https://en.wikipedia.org/wiki/French_Renaissance_architecture. – diakses pada 17 september 2017.
en.wikipedia.org. Renaissance Architecture. https://en.wikipedia.org/wiki/Renaissance_architecture. – diakses pada 17 September 2017.
Faith, Michelle. 2011. Sejarah Arsitektur Renaissance. Jakarta: Universitas Tarumanegara. – diambil dari https://dokumen.tips/documents/sejarah-arsitektur-renaissance.html pada 17 September 2017.